Review Paper Energy efficient wireless sensor network and low power consumption station design for an urban water level monitoring system
Energy
efficient wireless sensor network and
low
power consumption station design for an
urban water level monitoring system
Tuan-Duc Nguyen
International University, Vietnam National University of
Hochiminh-city, Vietnam
Email: ntduc@hcmiu.edu.vn
Fanny
Ramadhana
Universitas Sumatera Utara
Medan,Indonesia
Fannyramadhana2@gmail.com
Abstract-Paper ini
menyajikan kerangka kerja mengenai wireless sensor network(wsn) yang di desain
untuk mengatasi masalah perubahan iklim. penulis paper ini mengusulkan
membangun arsitektur sistem wireless sensor network untuk memantau atau memonitoring secara real
time tingkat ketinggian air. sensor – sensor yang di letakkan di kanal sungai
dan jalan-jalan di sejumlah daerah nantinya akan memonitori tingkat ketinggian
level air yang ada lalu sensor tersebut mengirim data yang di dapat ke data
center yang ada dan selanjutnya data tersebut diolah oleh data center menjadi informasi
di sebuah website atau sebagainya sehingga orang-orang di kota dapat mengetahui
kondisi yang sedang terjadi di daerah meraka secara real time sehingga apabila
akan terjadi banjir mereka dapat melakukan kegiatan antisipasi secepatnya. di di
dalam paper ini sangat mendukung penggunaan konsumsi energi dan daya yang
rendah , maka dari itu penulis paper ini memilih untuk menggunakan panel surya
dalam penggunaan daya nya.
Keywords—Efisiensi
energy;wireless sensor network; daya rendah;sensor tekanan; hemat biaya; ketinggian air; monitoring;
I. PENDAHULUAN
Seiring dengan timbulnya masalah perubahan
iklim yang membawa dampak terjadinya hujan secara terus menerus dan
mengakibatkan debit air yang tinggi dimana kondisi tersebut akan mengakibatkan
banjir yang dapat mengganggu aktivitas di
masyarakat .Maka dari itu untuk mengurangi efek bahaya dari banjir
tersebut di bangunlah sebuah sistem yang dapat memantau atau memonitori tingkat
ketinggian air yang ada di sungai ataupun kanal – kanal yang ada di kota.
Pada kasus ini system menggunkan wireless sensor network (WSN). WSN
adalah suatu peralatan sistem embedded yang didalamnya terdapat satu atau lebih
sensor dan dilengkapi dengan peralatan sistem komunikasi. Sensor disini
digunakan untuk menangkap informasi sesuai dengan karakteristik . .karena
kemampuannya yang dapat menangkap informasi yang di butuhkan secara real time
wireless sensor network (WSN) di anggap sebagai salah satu cara baru untuk memantau dan meningkatkan hubungan antara manusia dan
lingkungan. Sebuah WSN secara umum dapat digambarkan sebagai jaringan
node yang kooperatif merasakan dan dapat mengontrol
lingkungan, yang memungkinkan interaksi antara orang atau
node yang kooperatif merasakan dan dapat mengontrol
lingkungan, yang memungkinkan interaksi antara orang atau
Komputer dan sekitarnya lingkungan. Bahkan, aktivitas penginderaan,pengolahan, dan komunikasi
dengan terbatas
Jumlah energi, Membakar desain cross-layer Pendekatan biasanya membutuhkan pertimbangan
bersama di distribusikan
Sinyal / pengolahan data, media kontrol akses, dan komunikasi protokol .Sistem yang di buat harus memiliki konsumsi daya yang rendah
maka dari itu dipilihlah tenaga surya
sebagai supply daya dan baterai.
Sistem
yang dirancang oleh penulis paper ini
terdiri dari:
Ketika terjadi hujan lebat secara terus menerus makasistem akan memantau tingkat ketinggian air di seluruh kota dan juga akan mencari tingkat ketinggian air dikanal sungai dan tingkat banjir yang terjadi dijalanan di daerah – daerah kota secra real time
Kemudian hasil paramater dari monitoring atau pemantauan tingkat ketinggian air baik yang dikanal sungai maupun yang di jalanan akan di kirim secara real time ke pusat data dengan menggunakan jaringan 3G / GPRS. Dalam sistem aplikasi pengumpulan data seperti ini ada banyak keuntungan yang di dapat dari perpaduan penggunaan wireless sensor network dengan jaringan seluler diantaranya lebih cepat dan lebih efisien dalam mengirim informasi. Karena seperti yang kita tahu sangatlah mudah untuk mendapatkan sinyal 3G/GPRS.Keuntungan lainnya yaitu biaya hardware yang rendah karena tidak ada kebutuhan untuk mengintegrasikan GPRS / modem 3G untuk semua stasiun pemantauan
Informasi atau data yang berisikan tingkat ketinggian airakan di kumpulkan ke data center. Lalu data center akan mengolahnya sehingga nantinya pengguna dapat lebih mudah mengaksesnya dengan website.
Menurut saya desain keseluruhan sistem yang
dirancang sudah bagus mulai dari pemantauan yang dilakukan oleh sensor tekanan
di kanal sungai dan jalan-jalan di kota, hingga pengiriman data yang di peroleh
ke data center. Hanya saja menurut saya penyebaran informasi yang telah di olah
oleh data center ke masyarakat dengan menggunakan website dan sinyal 3G kurang
efisien Karena mengingat masih ada
beberapa daerah yang belum mendapatkan akses sinyal 3G .
Selain itu jika dalam kedaan
kondisi darurat seperti bencana alam,cuaca ekstrim,badai atau sebagainya maka
akan mengakibatkan sinyal 3G atau GPRS menjadi sulit untuk di dapatkan Karena
provider mengurangi kanal data untuk mentransmisikan . Sedangkan pada kondisi
seperti ini sinyal GSM masih bisa di dapat oleh Karena itu sebaiknya pengiriman
informasi kepada pengguna atau masyarakat tidak hanya menggunakan sinyal 3G
tapi juga biasa mengirim informasi
tersebut melalui sms center.
III. EFESIENSI PENGGUNAAN WIRELESS SENSOR NETWORK
Pada bagian ini berfokus untuk membahas mengenai pencarian hadware wireless sensor network
yang cocok untuk digunakan pada siste monitoring tingkat ketinggian air. Dalam
penerapan system ini sangat dibutuhkan hardware nirkabel dengan biaya rendah
dan juga memiliki konsumsi daya yang rendah dan tentunya juga dapat diandalkan
untuk ditransmisikan dilingkungan perkotaan.
Pada table I terdapat perbandingan tiga transceiver yaitu
MRF24J40MD,CC1120,CC1110 penulis paper memilih menggunakan perangkat CC1110
karena dinilai memiliki keuntungan yang lebih baik dari segi biaya yang
dikeluarkan
Tabel 1 Perbandingan node dari wsn
Berdasarkan kebutuhan pembuatan system monitoring tingkat
ketinggian air ,hardware yang di perlukan haruslah memenuhi beberapa kriteria
seperti memiliki daya output yang tinggi,biaya yang rendah,konsumsi daya yang
rendah ,sensitivitas yang baik dan
jangkauan transmisi yang jauh maka CC1110 lah yang memiliki jangkauan transmisi
terpanjang di bandingkan dengan CC1110 dan MRF24J40MD Terutama, selain itu alasan WSN yang paling penting untuk penelitian
ini karena menggunakan baterai, yang dapat digunakan oleh baterai surya dan
baterai AA normal untuk rencana cadangan. Dalam karya ini, kita menggunakan
modul nirkabel untuk kit pengembangan CC1120 Selain itu, Texas Instrument (TI) juga
mendukung protokol bernama SimpliciTI untuk hardware mereka, yang merupakan
protokol yang sangat baik yang dirancang untuk TI rendah jaringan frekuensi
radio daya. Protokol ini mendukung dua topologi jaringan sederhana:
peer-to-peer dan topologi star. Dengan topologi star, sangat cocok untuk
penelitian ini karena sederhana dan beradaptasi dengan model base station
dengan mendukung dengan 4 range extender.
Berikut
beberapa keunggulan CC110
·
CC1110 mimiliki tingkat ketinggian transmisi
yang dapat diandalkan yaitu 1,2 kbps dan sensitivitas -110 dBm dengan tingkat
kesalahan paket 10-2 sedangkan pada ZigBee memiliki tingkat kesalahan 10-3 dalam
kondisi tingkat sensitivitas yang sama sedangkan pada MRF24J40MD konsumsi energinya jauh lebih
tinggi
·
CC1110 memiliki transmisi rentang transmisi
lebih lama di bandingkan CC1110 dan MRF24J40MD yang memiliki rentang 1,2 Km serta dapat mengirimkan
sinyal sejauh 550m .sementara itu, meskipun MRF24J40MD merupakan produk keluaran terbaru milik ZigBee namun ia
hanya dapat mengirimkan sinyal sejauh 350m meskipun telah di lengkapi dengan
power amplifier.
·
Produk keluaran terbaru milik ZigBee yaitu MRF24J40 nyatanya tidak memiliki
jangkauan transmisi yang lebih baik dari CC1110 karena ia bekerja
freakuensi 2,4 GHz.pada frekuensi ini terdapat banyak kendala saat
mentransmisikan sinyal. Keadaan ini juga tidak cocok jika digunakan untuk
melakukan pemantauan tingkat ketinggian air Karena ia tidak sanggup untuk
menyerap banyak air
IV. Desain Station Pemantau Tingkatan Air yang Rendah Daya
Terdapat beberapa pertimbangan desain hardware yang
digunakan agar sistem pemantauan tingkat ketinggian air ini nantinya
menggunakan daya yang rendah pertimbangan tersebut meliputi empat sektor yaitu
sensor, data logger, komunikasi gateway dan power supply(sumber daya).
1 Sensor
tekanan adalah solusi yang cocok untuk system monitoring tinngkat ketinggian
air Karena sensor ini mampu beradaptasi
untuk pemantauan ketinggian air selain itu sensor ini juga memiliki fungsi
pengindraan yang baik
2.) Data
LoggerData logger berfungsi untuk mencatat data lingkungan dari sensor.dengan
menggunakan kartu SD maka data dapat disimpan selama beberapa bulan.Data logger
sendiri termasuk salah satu program elektronik instrumen berbasis pada
mikrokontroler
3.) Komunikasi Gateway berfungsi untuk menghubungkan ke data logger,untuk komunikasi antarmuka
denganeksternal komunikasi. Dengan empat port UART pada chip,
AT-mega2560 baik cocok untuk komunikasi dengan berbagai modul komunikasi.
AT-mega2560 baik cocok untuk komunikasi dengan berbagai modul komunikasi.
4.) Power Supply di perlukan untuk bertahan di
saat kondisi cuaca ekstrim dan untuk operasi jangka panjang,penulis paper mengusulkan sistem power supply surya dengan cadangan baterai yang membantu stasiun pemantauan bekerja di Setidaknya 7 hari tanpa mengisi ulang.
saat kondisi cuaca ekstrim dan untuk operasi jangka panjang,penulis paper mengusulkan sistem power supply surya dengan cadangan baterai yang membantu stasiun pemantauan bekerja di Setidaknya 7 hari tanpa mengisi ulang.
Jadi menurut saya pemilihan sensor tekanan
untuk sistem monitoring tingkat ketinggian air sangatlah tepat , Karena sensor
tekanan mampu beradaptasi dengan tingkat ketinggian air yang ada di jalanan
kota maupun di kanal sungai selain itu sensor tekanan juga memiliki fungsi
pengindraan yang lebih baik.
Sedangkan
untuk power supply yang menggunakan energi panel surya juga merupakan pilihan yang tepat karena
manajemen daya sangatlah penting untuk operasi jangka panjang. Dalam cuaca
ekstrim di harapkan baterai dapat bertahan hidup hingga 7 hari tanpa mengisi ulang,
Hanya saja menurut saya pembangunan panel surya memerlukan biaya yang lebih
besar dibandingkan dengan pemakaian arus listrik biasa.
V. ESTIMASI KONSUMSI DAYA OLEH SISTEM MONITORING TINGKAT KETINGGIAN AIR
Energi panel surya memberikan solusi yang
efektif untuk mencapai efisiensi energi yang dihitung dengan rasio waktu aktif
dan total waktu.modem wireless yang digunakanakan aktif selama 30 detik setiap
15 menit untuk pengumpulan data .lalu CC110 akan mentransmisikan data setiap 15
menit.sensor akan mengambil daya sebesar 3,3% dan transceiver mengambil
6,7%.dengan menggunakan hasil dari waktu teoritis untuk pengisian selanjutnya 4500mAH.12V / 207MW = 260 jam (atau 10,8
hari) pada kenyataannya baterai lead-acid tidak bisa dibuang berulang
kali oleh Karena itu penting untuk melakukan penilaian pada baterai , pada umumnya sebesar 25%. Dalam hal
ini, 25% dari 260 jam adalah 65 jam. Jadi 260
jam - 65 jam =
195 jam (atau 8,1 hari). Oleh karena itu, baterai dapat mendukung sistem selama lebih dari 7 hari tanpa pengisian ulang.
195 jam (atau 8,1 hari). Oleh karena itu, baterai dapat mendukung sistem selama lebih dari 7 hari tanpa pengisian ulang.
Menurut saya estimasi konsumsi daya yang di
rancang hingga baterai dapat bertahan selama 7 hari sudadh sangat bagus. Ini
merupakan sebuah trobosan baru bagi teknologi wireless sensor network . dengan
menggunakan energi surya maka sensor tidak perlu lagi mengharapkan tenaga
listrik. Penggunaan energi dari panel surya juga tidak memakan banyak energi
sehingga tujuan penulis untuk menggunakan daya rendah pun telah tercapai.
VI. Kesimpulan
Pada paper ini perancangan sistem monitoring
tingkat ketinggian level air dengan menngunakan energi surya merupakan solusi
yang sangat cocok untuk masalah perubahan iklim dan hujan yang terjadi secara
terus menerus. Dimulai dari desain sistem,efesiensi penggunaan wireless sensor
network, hingga estimasi konsumsi daya di jelaskan secara detail dan kompleks
oleh penulis.komponen – komponen yang dipilih untuk merancang sistem tersebut
juga sangat tepat dan tentunya dengan biaya yang rendah.Namun ada baiknya jika
sensor yang digunakan untuk memonitori keadaan secara real time tersebut tidak
hanya berfokus kepada tingkat ketinggian air , ada baiknya jika di tanbahkan
dengan parameter iklim lainnya seperti kecepatan angina,arah
angin,suhu,koonduktivitas, dan ph. Sehingga masyarakat dapat mengetahui lebih
lanjut mengenai kondisi yang sedang terjadi secara lebih kompleks.
References
[1]
Z. Rasin and M.
R. Abdullah, “Water quality monitoring system using zigbee based wireless
sensor network,” International Journal of Engineering & Technology IJET,
vol. 9, no. 10, pp. 24–27, 2009.
[2]
C. Lu, B. M. Blum, T. F. Abdelzaher, J. A. Stankovic,
and T. He, "RAP: A Real-TimeCommunication Architecture for Large-Scale
Wireless Sensor Networks,"Proceedings of IEEE Real-Time and Embedded
Technology and Applications Symposium (RTAS), September 2002.
[3]
J. Bartram and R. Ballance, ”Water Quality Monitoring -
APracticalGuide to the Design and Implementation of Freshwater Quality
Studiesand Monitoring Programmes”,Edited by Published on behalf of
UnitedNations Environment Programme and the World Health Organization,ISBN 0
419 22320 7 (Hbk) 0 419 21730 4 (Pbk), 1996.
[5]
http://www.yuvaengineers.com/energy-efficient-design-of-climate-change-monitoring-system-based-on-ubiquitous-wsns-using-solar-cell-s-srivani-j-deenamani/
[6]
J. Arun, J.
Adinarayana, U. Desai et al., “Climate change scenarios with wireless sensor
network & geo-ict: a preliminary observation,” in Proceedings of the Impact
of Climatic Change in Agriculture, Joint International Workshop, 2009, pp.
194–199.
[7]
A. Bagula, M. Zennaro, G. Inggs, S. Scott, and D.
Gascon, “Ubiquitous sensor networking for development (usn4d): An application
to pollution monitoring,” Sen-sors, vol. 12, no. 1, pp. 391–414, 2012.
Komentar
Posting Komentar